🦪 Jurnal Daun Kelor Untuk Asi

Tujuandari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kapsul daun kelor terhadap produksi ASI di wilayah kerja Puskesmas Gedung Sari Lampung Tengah Tahun 2019. Metode Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan pre experimental dengan rancangan pretest dan post test with control group. Intisari— Kelor merupakan tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Cara konsumsinya kebanyakan dengan diseduh setelah sebelumnya daun kelor dikeringkan dan diolah menjadi serbuk. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas crusher daun kelor menjadi serbuk dengan mengaplikasikan teknologi elektronika. Sejakjaman dahulu tanaman kelor sudah ada, tanaman ini menyimpan segudang manfaat, salah satunya dapat meningkatkan produksi ASI bagi ibu yang baru melahirkan, kelor mengandung Fe 5,49 mg/100g dan juga fito-sterol yakni sitosterol 1,15%/100 g dan stigmasterol 1,52%/100 g yang dapat merangsang peningkatan produksi ASI. Jurnal Akbid-Griyahusada. Ac. Id.. Zakaria, Z., Hadju, V., As' ad, S., & Bahar, B. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu Ibu (Asi) Padaibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12 (3), 161-169. Downloads PDF Published 2021-06-07 Issue Vol. 1 No. 1 (2021) Section Articles AbstractDaun kelor memiliki nilai gizi yang sangat baik yaitu mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, kalium, zat besi, dan protein sehingga digunakan bayi dan ibu menyusui sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Daun kelor memiliki kelemahan yaitu mempunyai aroma langu. Penambahan Daunkelor juga kaya vitamin A dan C khususnya betakaroten yang ada pada vitamin A. Namun pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat rendah. Agar zat gizi yang terkandung dalam daun kelor dapat dimanfaatkan tubuh, maka perlu diolah menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat seperti halnya pembuatan bolu dari daun kelor. Galactagogueadalah zat yang dapat meningkatkan suplai air susu ibu. Daun kelor memberikan dampak positif pada pasokan ASI, lebih dari dua kali lipat produksi susu dalam banyak kasus. Karena efektivitas dan nutrisinya yang baik, bahkan konsultan laktasi merekomendasikan daun kelor untuk menginduksi laktasi. tanamanyang dapat melancarkan ASI, diantaranya daun katuk, daun kelor, buah papaya muda, bangun-bangun, dan klabet. Penggunaan tanaman lokal sebagai pelancar ASI harus didukung informasi yang komprehensif terkait bentuk sediaan, dosis, lama penggunaan, manfaat empiris, dan kemungkinan efek samping. Tujuan: untuk meneliti pemberian daun kelor terhadap produksi ASI. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak kelompok kasus 16 orang dan kelompok control 16 orang. TzDq. Tak hanya ibu hamil, manfaat daun kelor untuk ibu menyusui juga sudah lama dikenal di kalangan masyarakat. Beragam kandungan nutrisi di dalamnya diketahui dapat meningkatkan produksi ASI, sehingga baik untuk tumbuh kembang buah hati. Secara umum, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi asupan nutrisi harian dan memastikan produksi ASI tetap lancar. Untuk menambah asupan nutrisi tersebut, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat untuk ibu menyusui, seperti nasi merah, daging tanpa lemak, telur, kacang-kacangan, serta buah dan sayuran, termasuk daun kelor. Daun kelor Moringa oleifera diketahui mengandung beragam vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, zat besi, dan magnesium. Tak hanya itu, daun kelor juga mengandung asam amino dan antioksidan yang dibutuhkan oleh ibu menyusui. Beragam Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui Karena kandungan nutrisinya, manfaat daun kelor untuk ibu menyusui pun beragam, di antaranya 1. Melancarkan produksi ASI Daun kelor telah lama dikenal sebagai makanan pelancar ASI. Manfaat daun kelor untuk ibu menyusui ini berasal dari kandungan senyawa fitolesterol yang dapat merangsang dan melancarkan produksi ASI. Selain mengonsumsi daun kelor, Busui juga disarankan untuk lebih sering menyusui Si Kecil atau memompa ASI untuk memperlancar produksi ASI. 2. Meningkatkan daya tahan tubuh Saat merawat buah hati, terutama beberapa minggu pertama setelah dilahirkan, Busui mungkin sering terbangun di malam hari atau begadang untuk menyusui maupun mengganti popoknya. Perubahan rutinitas ini tentu memerlukan daya tahan tubuh yang lebih kuat agar Busui tidak mudah sakit dan lelah. Nah, agar daya tahan tubuh tetatp terjaga, Busui dapat mengonsumsi sayuran yang kaya akan vitamin C dan antioksidan, seperti daun kelor. Selain untuk meningkatkan imunitas, manfaat daun kelor untuk ibu menyusui juga dapat melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. 3. Menjaga kesehatan tulang dan gigi Selama menyusui, Busui berisiko kehilangan kepadatan massa tulang dan terkena osteoporosis. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini, Busui dapat mengonsumsi daun kelor yang kaya akan kandungan kalsium. Daun kelor juga diketahui baik untuk menjaga kesehatan gigi. 4. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak Kandungan vitamin C pada daun kelor dipercaya bermanfaat untuk ibu menyusui guna membantu proses penyembuhan luka akibat robekan di jalan lahir atau tindakan episiotomi. Selain itu, daun kelor juga dapat mencegah terjadinya keloid, terutama bagi ibu yang menjalani operasi caesar. 5. Mencegah anemia Ibu menyusui rentan terkena anemia karena kehilangan banyak darah saat proses persalinan atau kurangnya asupan zat besi harian. Kondisi ini dapat ditandai dengan tubuh mudah lelah, lemas, kulit pucat, dan bahkan sesak napas. Mengonsumsi sayuran kaya akan zat besi, seperti daun kelor dapat meningkatkan produksi sel darah merah dan dapat mencegah terjadinya anemia. Daun kelor juga kaya akan vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Selain beragam manfaat daun kelor untuk ibu menyusui seperti di atas, daun kelor juga dipercaya bermanfaat bagi rahim. Meski konsumsi daun kelor menawarkan banyak manfaat untuk ibu menyusui, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Oleh karena itu, Busui tetap disarankan untuk mengimbangi asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dan menghindari minuman berkafein atau bersoda. Jika Busui mengalami masalah, seperti produksi ASI yang sedikit atau ASI tidak lancar, jangan ragu konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara atau solusi yang tepat dalam mengatasinya. PENGARUH KONSUMSI TEH DAUN KELOR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI DI GROBOGAN 2020 Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode more » ... tian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI. Kata Kunci Teh Daun Kelor, Produksi ASI doi fatcat6qtwem4gfbf4fmorunery6lz5q PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA IBU MENYUSUI EKSKLUSIF TERHADAP KENAIKAN BERAT BAYI 0 – 5 BULAN Ratna Dewi Putri* - Diploma IV Kebidanan Universitas Malahayati, Indonesia Fitria Fitria - DIII kebidanan universitas malahayati, Indonesia Abstract References Licensing How to cite Latar Belakang Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehaABSTRACT THE EFFECT OF MORINGA LEAVES EXTRACT ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING MOTHER ON INFANT WEIGHT INCREASE IN 0 - 5 MONTHSBackground The nutritional needs of breastfeeding mothers are increased compared to non-breastfeeding and during pregnancy. Efforts to achieve optimal infant nutrition until they reach six months of age can only be done through improving maternal nutrition. This illustrates that the food consumed by breastfeeding mothers greatly affects the production of breast milk. Moringa leaves are a food ingredient that has a lactogenic effect because they contain phytosterols. National exclusive breastfeeding coverage has only reached while exclusive breastfeeding coverage in Lampung province is Indonesian Ministry of Health 2018. Even though it has exceeded the national coverage, it is still low compared to the target target of 80%. Meanwhile, in Bandar Lampung City, in 2018, exclusive breastfeeding coverage was PWS KIA, Kebun Ginger Health Center, Bandar Lampung City, showed that from January to July 2019 there were 12,72% babies under 6 months did not get optimal weight To determine the effect of Moringa leaf extract on exclusive breastfeeding mothers on weight gain of infants 0-5 months at the Kebon Jahe Community Health Center in Bandar Lampung in 2020 Method Quantitative research with a two group pretest-posttest design research method. The population was exclusively breastfeeding mothers, a sample of 32 mothers was divided into two groups. 16 breastfeeding mothers were given Moringa leaf extract and 16 breastfeeding mothers were given placebo, using purposive sampling technique. Data analysis was performed using statistical tests using independent t test and paired T test. Results The average body weight in the group given Moringa leaves increased from 5012 grams to grams, while the group given katuk leaf extract increased from 4962 grams to grams. The results of the independent T test obtained a p-value of p value> this means that statistically there is no difference in the two groups. Pairwise difference test results obtained p-value pvalue 0,05 hal ini bermakna bahwa secara statistik tidak ada perbedaan pada kedua kelompok. Hasil uji beda berpasangan diperoleh hasil pvalue 0,000 pvalue 0,05 hal ini bermakna bahwa secara statistik tidak ada perbedaan pada kedua kelompok. Hasil uji beda berpasangan diperoleh hasil pvalue 0,000 pvalue < 0,05 Kesimpulan tidak ada perbedaan pengaruh pemberian ekstrak daun kelor dan daun katuk placebo terhadap kenaikan berat badan bayi. Ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun kelor dan placebo. Daun kelor memiliki efektifitas yang sama dalam meningkatkan berat badan bayi. Keywords daun kelor, asi Amalia, R. 2016. Hubungan Sters Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Pasca Persalinan di RSI A. Yani Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 8, No. 1, Februari 2016 12-16 Asih, Y. Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Jakarta Trans Info Media. Dewi, Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta Graha Ilmu. Hal 30-35 Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Lampung. pemerintah Provinsi Lampung Kemenkes RI . dan Infomasi profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI Kemenkes Pedoman Pekan ASI Sedunia PAS tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Pusdatin Kemenkes RI .2014. Situasi dan Analisis ASI eksklusif. Kementrian Kesehatan RI Septadina, I. S., Murti, K., & Utari, N. 2018. Efek Pemberian Ekstrak Daun Kelor Moringa oleifera dalam Proses Menyusui. Sriwijya Journal of Medicine, 1 1, Januari 2018, 74, 79. Setiawandari, Istiqomah 2017. EFEKTIFITAS EKSTRAK SAUROPUS ANDROGYNUS DAUN KATUK DAN EKSTRAK MORINGA OLEIFERA LAMK DAUN KELOR TERHADAP PROSES PERSALINAN, PRODUKSI KOLOSTRUMDAN PROSES INVOLUSI UTERI IBU POSTPARTUM. Embryo Jurnal Kebidanan, IX 1 November 2017,16,23 petunjuk untuk tenaga kesehatan. Jakarta EGC Supranto, J. 2007. Teknik sampling survey & eksperimen. Rineka Cipta, Jakarta, 33-41 Sulastri, W. 2016. Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Dengan Pemberian ASI Pada Masa Nifas Di Puskesmas Umbulhardjo 1 Yogyakarta Tahun 2016. Jurnal Imiah Tingkat Kecemasan Dengan Pemberian ASI. 2016 1-8 Victora, C. G., Bahl, R., Barros, A. J., França, G. V., Horton, S., Krasevec, J., ... & Group, T. L. B. S. 2016. Breastfeeding in the 21st century epidemiology, mechanisms, and lifelong effect. The Lancet, 38710017, 475-490 Warta Puslitbang Perkebunan Puslitbangbun Vol. 20 No. 3, 2014. Pemanfaatan tanaman Kelor Moringa oleifera Untuk Meningkatkan Produksi Air Susu Ibu. Widowati, L., Isnawati, A., Alegantina, S., & Retiaty, F. 2019. Potensi ramuan ekstrak biji klabet dan daun kelor sebagai laktagogum dengan nilai gizi tinggi. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 292, 143-152. Zakaria, Z., Hadju, V., As' ad, S., & Bahar, B. 2016. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS AIR SUSU IBU ASI PADAIBU MENYUSUI BAYI 0-6 BULAN. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 123, 161-169. . Copyright c 2021 Jurnal Kebidanan Malahayati

jurnal daun kelor untuk asi